Universitas Brawijaya (UB) Malang berhasil memecahkan rekor MURI
(Museum Rekor Indonesia) setelah menyusun 7.777 bakpao, Minggu
(11/11/2012).
Rekor bernomor 5.684/R.Muri/XI/2012 tersebut diserahkan Sri Widayati, Manager Muri kepada Rektor UB, Prof. Yogi Sugito. "Kami memberikan rekor ini karena telah menyusun bakpao terbanyak," kata Sri.
Sri juga memuji pihak UB yang menggunakan ubi jalar sebagai bahan baku pembuatan bakpao. "Selama ini memang belum ada bakpao sebanyak ini yang berbahan ubi jalar," tambahnya.
Untuk memberikan rekor itu, MURI memiliki empat kriteria, yakni ter (terbanyak, terpanjang), pertama, unik, dan langka. "Kalau UB ini predikat ter, yakni terbanyak belum terunik, karena sebelumnya sudah pernah ada pembuatan bakpao terbesar," urainya.
Penyusunan bakpao dilakukan mulai pukul 07,00 pagi dengan melibatkan 16 mahasiswa. Bakpao-bakpao itu disusun berderet di atas wadah besar berukuran 10x7 meter tepat di lapangan rektorat UB. Di tengah-tengah bakpao itu, tertulis angka 50, sebagai simbol HUT UB yang ke-50.
Agustin Krisna Wardani, Ketua Jurusan Teknologi Hasil Pertanian sebagai pelaksana kegiatan menambahkan, untuk membuat 7.777 bakpao itu melibatkan tiga Unit Kegiatan Masyarakat (UKM) di Kota Malang. Setiap UKM membuat 2.000 hingga 3.000 bakpao.
"Kami menginstruksikan kombinasi bahan bakunya, yaitu 30 persen harus menggunakan ubi jalar. Isinya menggunakan kacang hijau," terangnya.
Penggunaan bahan baku ubi jalar untuk bapkao itu untuk mengkampanyekan bahan alternatif pangan. "Orang-orang taunya beras dan jagung. Padahal ubi jalar bisa menjadi pengganti beras," tukasnya.
Sumber: Tribun News
Rekor bernomor 5.684/R.Muri/XI/2012 tersebut diserahkan Sri Widayati, Manager Muri kepada Rektor UB, Prof. Yogi Sugito. "Kami memberikan rekor ini karena telah menyusun bakpao terbanyak," kata Sri.
Sri juga memuji pihak UB yang menggunakan ubi jalar sebagai bahan baku pembuatan bakpao. "Selama ini memang belum ada bakpao sebanyak ini yang berbahan ubi jalar," tambahnya.
Untuk memberikan rekor itu, MURI memiliki empat kriteria, yakni ter (terbanyak, terpanjang), pertama, unik, dan langka. "Kalau UB ini predikat ter, yakni terbanyak belum terunik, karena sebelumnya sudah pernah ada pembuatan bakpao terbesar," urainya.
Penyusunan bakpao dilakukan mulai pukul 07,00 pagi dengan melibatkan 16 mahasiswa. Bakpao-bakpao itu disusun berderet di atas wadah besar berukuran 10x7 meter tepat di lapangan rektorat UB. Di tengah-tengah bakpao itu, tertulis angka 50, sebagai simbol HUT UB yang ke-50.
Agustin Krisna Wardani, Ketua Jurusan Teknologi Hasil Pertanian sebagai pelaksana kegiatan menambahkan, untuk membuat 7.777 bakpao itu melibatkan tiga Unit Kegiatan Masyarakat (UKM) di Kota Malang. Setiap UKM membuat 2.000 hingga 3.000 bakpao.
"Kami menginstruksikan kombinasi bahan bakunya, yaitu 30 persen harus menggunakan ubi jalar. Isinya menggunakan kacang hijau," terangnya.
Penggunaan bahan baku ubi jalar untuk bapkao itu untuk mengkampanyekan bahan alternatif pangan. "Orang-orang taunya beras dan jagung. Padahal ubi jalar bisa menjadi pengganti beras," tukasnya.
Sumber: Tribun News
No comments:
Post a Comment